Cari Blog Ini

Jumat, 03 Juni 2016

Ayo Berburu Bambu Ajaib (Come Hunting Bamboo Magic)


*Harian Kompas Minggu, 24 Maret 2014

Bambu menyimpan pesona keindahan yang diukir oleh alam. Keunikan bambu inilah yang kemudian diburu para pencintanya. Mereka menganggap keunikan sebagai bagian dari keajaiban alam.
Alex Palit (53) menjadi pemburu bambu unik sejak tiga tahun terakhir. Bukan hanya satu atau dua bambu yang dikumpulkannya, ia kini memiliki lebih dari 100 bambu unik. Bambu-bambu itu diburunya dari beragam tempat, termasukkuburan.
”Bambu yang biasa saja memberi banyak manfaat, masak bambuyang unik enggak memberi manfaat. Pasti ada nilainya,” kata Alex saat ditemui di rumahnya yang setiap sudutnya, mulai dari teras hingga kamar tidur, dipenuhi bambu.
Di teras rumah, Alex memajang bambu kuning meliuk-liuk yang ternyata diperolehnya dari sebuah kuburan kuno di Jakarta. ”Begitu saya bawa ini. Orang teriak, ’Pak itu, kan, bambu tempat ayunan kuntilanak’,” tambah Alex.

Pernah satu kali ia ditegur seorang pria karena memotongbambu tanpa izin. Ketika bertanya kepada siapa dia harus meminta izin, pria itu menunjuk ke perempuan berkemben yang tidak dilihatnya.
Toh, Alex tak kapok berburu bambu hingga ke kuburan-kuburan. Demi menghindari hal-hal buruk, ia meminta izin kepada juru kunci lalu membakar dupa dan menabur bunga tiap kali mencaribambu di kuburan. Kini, lebih dari separuh koleksi bambuuniknya justru diperoleh dari tempat pemakaman.
Berbagai areal pekuburan sudah dijelajahi, mulai dari areal pemakaman Pangeran Sanghyang yang konon merupakan kuburan paling keramat di Jakarta hingga Kuburan Sunan Ampel di Surabaya.
Koleksi bambu unik lain yang diperoleh dari kuburan, antara lain, adalah bambu bercabang tujuh, bambu kembar, dan bambupetuk. Bambu petuk tergolong bambu langka yang banyak dicari orang. Bambu petuk ini terdiri dari dua ruas bambu yang kemudian tersambung secara alami.
”Unik! Belum tentu seribu pohon bambu ada satu yang unik. Bambu itu ciptaan Tuhan yang bermanfaat di antara banyak pohon,” ujar Alex.
Salah satu koleksi kebanggaan Alex adalah bambu anti api yang pernah ditawar dengan harga tinggi, tetapi tidak dilepas. Uniknya, jika merasa cocok, Alex justru dengan mudah memberikanbambu-bambu itu secara cuma-cuma.
Bambu anti api itu diperoleh Alex dari suatu lokasi yang baru saja terbakar. Di antara pepohonan dan rumpun bambu yang terbakar habis, satu batang bambu tetap tegak berdiri. Tak ada sisa jilatan api atau jejak hangus pada bambu tersebut. Bentuk-bentuk bambu yang dikoleksinya juga cukup unik, menyerupai kuda dan ular.
Sering kali, Alex mengajak istrinya, Tuti Suhartati, turut serta bepergian mencari bambu hingga ke luar Jawa. Ke mana pun pergi, ia selalu membekali diri dengan gergaji. Beberapa kali,gergaji itu disita petugas bandara ketika ia hendak bepergian dengan pesawat terbang dan membawa gergaji di kabin. Begitu tiba di tempat tujuan, ia pun segera membeli gergaji baru untuk berburu bambu.
Perburuan bambunya pun tergolong nekat. Di Kebun Binatang Surabaya, Alex menggergaji bambu tanpa izin. Demikian pula ketika ia berkunjung ke kantor istrinya dan langsung memotongbambu yang tumbuh di halaman kantor.
Kecintaan pada bambu diawali ketika Alex berburu koleksi kaset rock era 1970-1980-an. Di pasar loak Jembatan Item, Jatinegara, Alex melihat bambu unik lalu tertarik mengoleksi.
”Kalau pas kebetulan berhasil menemukan atau mendapatbambu langka, itu namanya ketemu jodoh,” kata Alex. Dan ternyata, Alex memang berjodoh dengan bambu ajaib.


Terancam punah
Ketua Yayasan Bambu Indonesia Jatnika Nanggamiharja (57) juga mencintai keunikan bambu. Ia mengoleksi lebih dari 20 jenisbambu unik seperti bambu bercabang empat, bambu dempet, dan bambu petuk. ”Pertumbuhan bambunya saja yang lain. Tidak ada beda dengan bambu biasa. Hanya langka, tidak ada kaitannya dengan mistis. Khasiatnya sama dengan bambulainnya,” kata Jatnika.
Jatnika tertarik mengoleksi bambu unik sebagai bagian dari keajaiban alam. Bambu-bambu unik ini dikumpulkannya sejak tahun 1976 ketika ia mulai berkiprah di usaha pelestarian bambudengan mendirikan Yayasan Bambu Indonesia.
Koleksi bambu unik mulai dari jenis bambu betung yang besar yang biasa digunakan sebagai tiang rumah hingga bambu yang melingkar-lingkar itu lantas hanya disimpan sebagai pajangan di almari hias atau digeletakkan di ruang tamu. ”Suatu keajaiban di dunia. Betul-betul alami,” tambahnya.
Jatnika tak pernah sengaja berburu bambu unik. Sebagian koleksinya justru diperoleh dari rekan-rekannya sesama pencintabambu. Jatnika kini lebih fokus mengoleksi tanaman bambulangka yang sudah terancam punah. Beberapa jenis bambu yang hampir punah tersebut antara lain bambu buluh hitam, krisik kuning, bambu madu, dan bambu tutul.
Bambu madu, misalnya, memiliki rebung atau tunas muda yang rasanya gurih dengan kadar gula tinggi. Bambu madu ini berumpun banyak dengan diameter batang 4 sentimeter. Ada pula bambu tutul yang begitu ditebang segera berubah warna dari rumpun hijau menjadi hitam hingga kuning emas.
Melalui Yayasan Bambu Indonesia yang diketuainya, Jatnika sudah mengoleksi lebih dari 40 jenis dari total 95 jenis bambuasli Indonesia. Tanpa upaya pelestarian, bambu langka asli Indonesia bisa punah. Artinya, itu merupakan kerugian besar bagi Indonesia. ”Kita belum tahu manfaatnya, tapi sudah hilang. Belum lagi jika bambu langka itu justru dibawa ke luar negeri dan diklaim negara lain,” tambah Jatnika.
Untung masih ada orang-orang seperti Jatnika dan Alex. Mereka mengingatkan kepada tokoh fiksi Pendekar Bambu Kuning yang berjuang dengan bambu. (Mawar Kusuma)

* Alex Palit, citizen jurnalis, kolektor bambu unik dan langka, admin grup fb “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” (KPBUN)*
Artikel ini pernah dimuat di Harian Kompas Minggu, 24 Maret 2014, dan wartakota.com, Selasa, 8 April 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AdSense
Ads

Gallery III

Gallery III