Cari Blog Ini

Senin, 08 April 2024

Galeri Bambu Unik Sebagai Karya Seni Alami

Selain memiliki nilai artistik sebagai karya seni alami, ada pula yang meyakini bahwa bambu-bambu unik ini memiliki tuah atau energi bawaan alami. Sudah tentu semua ini atau keyakinan ini dikembalikan lagi kepada masing-masing individu. Lewat tanda-tanda kebesaran alam, walau hanya dari sepotong bambu unik, setidaknya semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban atas kebesaran Tuhan Semesta Alam. Tak ada yang tak ada atas kehendak kuasa-Nya. Manusia tak akan mampu sepenuhnya menjangkau membuka tabir misteri Dzat Allah, tapi setidaknya di sini manusia selain diajak mentafakuri atas kebesaran Sanghyang Khaliq, juga bagaimana mengenalinya lewat perupaan aneka ciptaan-Nya. Lewat tanda-tanda kebesaran alam setidaknya akan semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban kita akan kebesaran Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta.

Minggu, 07 April 2024

Bambu Lubang Tembus Kumbang Untuk Jimat Main Judi Dadu Kopyok

Believe it or not! Inilah uniknya bambu unik. Di antara rupa-rupa jenis bambu unik, salah satunya yaitu bambu unik berlubang tembus yang dilubangi oleh kumbang. Saya sendiri tidak tahu buat apa melubangi bambu. Entahlah, apa itu buat rumah, tempat ngumpet untuk kawin atau bertelor, sekali lagi saya tidak tahu. Yang pasti untuk membuat lubang pada bambu apalagi sampai tembus perlu kerja keras yang bisa memakan waktu berhari-hari. Salah satu keunikan jenis bambu berlubang tembus ini yaitu ada yang menyakini bisa digunakan sebagai jimat keberuntungan dalam berjudi, main judi dadu kopyok. Atau juga bisa digunakan sebagai jimat keberuntungan untuk jenis permainan judi lainnya, selain dadu kopyok. Soal kebenaran saya sendiri belum pernah sekalipun mencobanya. Saya sendiri juga tidak tahu apakah sebelum digunakan untuk beraksi ada bacaan mantranya, atau memang sudah bawaan secara alami jadi tidak perlu pakai mantra segala bahwa bambu ini punya manfaat sebagai jimat keberuntungan dalam berjudi. Semua itu rahasia alam yang kadang manusia tak kuasa memecahkan misteri di balik rahasia alam tersebut. Nyatanya bambu berlubang tembus yang dilubangi kumbang ini diyakini bisa dipakai sebagai jimat keberuntungan dalam berjudi. Kebetulan saya sendiri bukan penjudi, juga tidak pernah main judi dadu, jadi tidak tahu bambu ini benar-benar berkasiat untuk jimat keberuntungan, atau tidak. Tak ada yang tak ada, semua itu kita kembalikan lagi kepada keyakinan masing-masing orang yang meyakini. Dan, kalau memang bambu ini ternyata dan terbukti bisa dipakai sebagai jimat keberuntungan dalam berjudi. Pastinya akan mantap kalau sampai bisa buat jimat keberuntungan berjudi di tempat-tempat seperti di ‘Genting Highland’ - Malaysia, Christmas Island – Australia, Macau – China, bahkan jangan tanggung-tanggung kalau perlu sekalian diuji coba di ‘Caesars Palace Hotel & Casino’, Las Vegas - Nevada, Amerika Serikat. Tapi nggak tahu apakah tempat-tempat tersebut di sana juga ada judi dadu kopyok? Saya juga tidak tahu apa yang mendasari sampai jenis bambu ini diyakini sebagai jimat keberuntungan dalam berjudi. Mungkin, lubang tembusnya itu sebagai media lewat kemampuan indera keenam untuk menerawang menembus untuk menebak nomor yang dipasang dalam taruhan permainan tersebut.

Bambu Kuning Combong Itu Ada Penunggunya Perempuan Cantik Rambut Disanggul Pakai Kemben

Believe it or not! Suatu kali, saat mbolang mencari bambu unik, saya mendapati bambu kuning berlubang. Kayaknya unik dan langka juga bambu kuning ini untuk dikoleksi. Kebetulan tak jauh dari lokasi tumbuhnya bambu itu ada warung, saya pun minta izin ke pemilik warung, karena saya anggap pasti dia penunggu yang merawat bambu itu. Silahkan ambil saja yang disukai, katanya. Alhamdulillah, diizini dan diperbolehkan mengambil bambu tersebut. Ketika asyik memotong bambu tersebut, saya didatangi pemilik warung tersebut. Dia bilang, “Sudah minta izin penunggunya?” kata pemilik warung. Gimana, khan tadi saya sudah minta izin ke bapak, izin ke siapa lagi. “Minta izin ke penunggu yang menempati bambu itu,” kata pemilik warung. Itu penunggunya, perempuan pakai kemben berwarna kuning, rambutnya disanggul, dan pakai gelang di lengan tangannya, dia sedang berdiri memperhatikan, jelasnya. Oh ya! Saya pun minta mohon permisi, minta izin khusus untuk diizinkan mengambil dan merawat bambunya. Memang dalam berburu bambu unik dan langka ini tak jarang kita akan bakal menemui hal-hal yang aneh di luar nalar atau di luar logika. Itulah salah satu uniknya berburu bambu unik dan langkah. Percaya atau tidak, tapi itulah adanya.

Selasa, 02 April 2024

Pring Iku Deling

Pring iku deling, wajib eling marang Sing Peparing. Ungkapan ini mengajarkan dan mengingatkan kepada kita untuk senantiasa kandel eling marang sing Peparing, selalu ingat terhadap sing peparing yaitu Gusti Allah, Sanghyang Khaliq – Tuhan Semesta Alam. Pring iku deling, urip iku eling, wajib padha eling, eling marga Sing Peparing. Tuhan sudah memberikan banyak sekali kepada kita dalam hidup kita maka dari itu harus disyukuri. Kita sudah diberi rejeki oleh Tuhan, maka kita hendaknya bersyukur. Untuk itu kita harus senantiasa menghaturkan terima kasih dan mensyukuri atas segala keberkahan yang diberikan kepada kita oleh Sing Peparaing, Gusti Allah. Karena dari Dia semua berasal, bermula dan berakhir kembali kepada-Nya, sangkan paraning dumadi. Alex Palit, pimpinan redaksi porostoday.id, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Galeri Bambu Unik (GBU)

Ngaji Deling, Ngaji Kandhel Eling Marang Sing Peparing, Ngaji Sangkan Paraning Dumadi

Kenapa bambu unik disebut sebagai pusaka alam, ia mawujud bukan hasil rekayasa kerajinan tangan manusia. Ia mawujud langsung dari alam yang memanifestasikan diri dalam simbol-simbol khusus yang membawa pesan-pesan alam yang tersembunyi di dalamnya untuk dibaca manusia. Di sini kita juga diajak: ngaji rasa, ngaji diri. Sekaligus juga diajak “Ngaji Deling” untuk senantiasa kandhel eling marang sing peparing; ngaji sangkan paraning dumadi, yang akan membawa pada “Kesadaran Ilahiyah”. Dengan kata lain, dengan “Ngaji Deling” membawa kita memasuki dimensi “Transendensi – Bahasa Langit”. Oleh filsuf eksistensialis Karl Jaspers, “Transendensi” adalah nama untuk keilahian yang tersembunyi diwujudkan dalam chiffer-chiffer yang berarti “tanda rahasia” berupa simbol-simbol yang masih diselimuti misteri. Ia tersembunyi, sehingga banyak jawaban yang harus dicari sendiri. Inti ngaji deling juga tidak sekedar membaca uniknya bambu unik, sekaligus juga mengajak manusia pada pengembaraan spiritual dalam hubungannya manusia sebagai jagad cilik (mikrokosmos) dan alam semesta sebagai jagad gede (makrokosmos) lewat ngaji bahasa deling. Manusia tidak akan mampu menjangkau membuka tabir rahasia misteri alam semesta, selain mentafakuri. Lewat tanda-tanda kebesaran alam, walau hanya dari sepotong bambu unik, setidaknya semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban atas kebesaran Tuhan Semesta Alam. Tak ada yang tak ada atas kehendak kuasa-Nya. Manusia tak akan mampu sepenuhnya menjangkau membuka tabir misteri Dzat Allah, tapi setidaknya di sini manusia selain diajak mentafakuri atas kebesaran Sanghyang Khaliq, juga bagaimana mengenalinya lewat perupaan aneka ciptaan-Nya. Lewat tanda-tanda kebesaran alam setidaknya akan semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban kita akan kebesaran Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta. Alex Palit, pimpinan redaksi porostoday.id, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Galeri Bambu Unik (GBU)

Jadilah Seperti Pohon Bambu

Jadilah seperti pohon bambu, semakin tinggi menjulang ujungnya akan melengkung. Ini mengajarkan, kepada manusia untuk senantiasa memiliki sifat andap asor, rendah hati. Banyak dari filosofi, analogi atau metafora datang dari pohon bambu yang kemudian dijadikan nilai-nilai atau falsafah-falsafah dalam kehidupan sebagai kearifan lokal (local wisdom). Filosofis, analogis atau metaforis dari bambu inipun kemudian dijadikan nilai-nilai ajaran atau pedoman hidup dalam budaya kehidupan suatu masyarakat, yang kemudian dikenal; ngelmu pring. Menimbah pelajaran hidup dari bambu. Pohon bambu tidak saja sarat dengan nilai-nilai filosofis, banyak falsafah hidup, kearifan lokal, atau ajaran budi pekerti yang digali dari bambu. Dalam berbagai hal, pohon bambu banyak dijadikan sebagai perumpamaan, sebagai local wisdom. Jadilah seperti pohon bambu. Yakinlah, bahwa cobaan dan rintangan itu akan berlalu. Setelah itu segeralah bangkit dan berdiri tegak, seperti pohon bambu. Bahkan ada disebutkan, selain kemanfaatannya, bahwa pohon bambu simbolik sejatining diri, seperti yang disimbolisasikan di bambu unik. Di mana setiap keunikan bambu melambangkan tahapan ilmu jatidiri. Setidaknya itu yang bisa kita dapati dari bambu dalam kehidupan. Alex Palit, pimpinan redaksi porostoday.id, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Galeri Bambu Unik (GBU)

Yuk Ngaji Bambu Unik Kitab Tak Tertulis Tapi Bisa Dibaca

Dalam khasanah pengaji deling (bambu unik) Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN), yang dimaksud “ngaji deling” adalah membaca apa yang tersurat dan tersirat di balik simbolisasi keunikan bambu unik sebagai kitab tanpo waton ora tinulis ning iso diwoco, membaca kitab tak tertulis, tidak ditulis tapi bisa dibaca. Dari simbolisasi bahasa tanda, baik yang tersurat dan tersirat dalam bambu unik, kita diajak membaca, menterjemahkan dan memberi arti dari makna pesan yang tersembunyi didalamnya untuk kemudian dipahami oleh tindakan batin atau pengalaman batin, dan kemudian dimaknai lebih jauh lagi sebagai pedoman atau tindakan di tengah kehidupan. Dalam khasanah budaya Jawa, ngaji deling inipun oleh leluhur nenek moyang dipakai sebagai pedoman atau sarana ajaran budi pekerti sebagai kitab nyoto seng alami sejareno laku urip, kitab nyata yang alami sebagai pedoman hidup, sebagai sarana pedoman ajaran budi pekerti. Begitupun lewat “ngaji deling” kitab tanpo waton ora tinulis ning iso diwoco, tidak sekedar mengajak kita: ngaji rasa, ngaji diri. Dalam hal ini sekaligus membangunkan kesadaran kita “membaca diri” agar lebih baik lagi dalam menapaki hidup dan kehidupan. Dari makna simbolik atau bahasa tanda yang mawujud berupa ayat-ayat yang ada di bambu unik, kita diajak membaca apa yang tak tertulis tapi bisa dibaca dari ragam makna yang tersurat sampai tersirat sesuai takaran masing-masing. Yang mana semua ini dapat dirasakan dari “getaran rasa” energi kosmologi yang meruang-lingkupi yang ada di simbolisasi, makna simbolik atau bahasa tanda simbolis bambu unik tersebut. Inti ngaji deling juga tidak sekedar membaca uniknya bambu unik, sekaligus juga mengajak manusia pada pengembaraan spiritual dalam hubungannya manusia sebagai jagad cilik (mikrokosmos) dan alam semesta sebagai jagad gede (makrokosmos) lewat ngaji bahasa deling. Manusia tidak akan mampu menjangkau membuka tabir rahasia misteri alam semesta, selain mentafakuri. Lewat tanda-tanda kebesaran alam, walau hanya dari sepotong bambu unik, setidaknya semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban atas kebesaran Tuhan Semesta Alam. Tak ada yang tak ada atas kehendak kuasa-Nya. Manusia tak akan mampu sepenuhnya menjangkau membuka tabir misteri Dzat Allah, tapi setidaknya di sini manusia selain diajak mentafakuri atas kebesaran Sanghyang Khaliq, juga bagaimana mengenalinya lewat perupaan aneka ciptaan-Nya. Lewat tanda-tanda kebesaran alam setidaknya akan semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban kita akan kebesaran Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta. Kendati itu hanya dari perupaan wujud sepotong bambu unik. Di sini kita diajak membaca, menafsir, menterjemahkan dan memaknai apa yang tersurat dan tersirat di balik spesifikasi keunikan makna simbolik bahasa tanda tersebut. Alex Palit, pimpinan redaksi porostoday.id, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Galeri Bambu Unik (GBU)

Minggu, 31 Maret 2024

Yuk Ngaji Ayat-Ayat Semesta Bambu Unik sebagai Ayat-Ayat Kauniyah

Lewat kitab tanpo waton ora tinulis ning iso diwoco, kitab tak tertulis tapi bisa dibaca, pembaca akan diajak membaca simbolisasi ayat-ayat alam bambu unik, serta makna simboliknya sebagai ayat-ayat kauniyah. Disebut sebagai pusaka alam, ia mawujud bukan hasil rekayasa kerajinan tangan manusia. Ia mawujud langsung dari alam yang memanifestasikan diri dalam simbol-simbol khusus yang membawa pesan-pesan alam yang tersembunyi di dalamnya untuk dibaca manusia. Di sini kita juga diajak: ngaji rasa, ngaji diri. Sekaligus juga diajak, yang akan membawa pada “Kesadaran Ilahiyah”, dengan kata lain membawa kita memasuki dimensi “Transendensi”. Pada dimensi “Transendensi” inilah yang dalam alam sufisme Ibn ‘Arabi, manusia bukan saja diajak “dialogis” dengan dimensi kosmologis, juga mengalami perjumpaan dengan dimensi teofani, yang disebutnya sebagai “imajinasi kreatif”. Oleh filsuf eksistensialis Karl Jaspers, “Transendensi” adalah nama untuk keilahian yang tersembunyi diwujudkan dalam chiffer-chiffer yang berarti “tanda rahasia” berupa simbol-simbol yang masih diselimuti misteri. Sebagai ayat-ayat kauniyah, ia tersembunyi, sehingga banyak jawaban yang harus dicari sendiri. Walau manusia tidak akan mampu menjangkau membuka keseluruhan tabir rahasia misteri alam semesta, tapi setidaknya di sini kita diajak mentafakuri. Lewat tanda-tanda kebesaran alam, walau hanya dari sepotong bambu unik, setidaknya semakin menebalkan keimanan dan ketakjuban atas kebesaran Tuhan Semesta Alam. Tak ada yang tak ada atas kehendak kuasa-Nya. (Alex Palit)

Selamat Rayakan PASKAH - Damai di Bumi

Rancang Kencana

Bambu Unik Ruas Lilit

AdSense
Ads

Gallery III

Gallery III