Bambu kuning combong(Foto dan koleksi Alex Palit / KPBUN) |
Benar, pohon bambu itu ada penunggunya. Apalagi pohon bambu itu dengan sengaja ditanam, apa itu sebagai tanaman hias, pagar halaman, maupun yang tumbuh di kebun, semuanya pasti ada pemilik, penunggu atau penjaganya.
Penunggunya
tak lain adalah tuan rumah, pemilik atau penjaga kebun tersebut. Jadi tidak
bisa sembarangan mengambil main potong tanpa permisi atau minta izin penunggu
atau pemilik pohon bambu tersebut, bisa diomelin.
Apalagi
kalau bambu tersebut lokasinya di area kuburan atau tempat-tempat yang
dikeramatkan, serem. Malahan perlu minta izin khusus. Karena kita tidak ingin
celaka lantaran ulah kita sendiri yang mengambil main potong bambu tanpa
permisi, minta izin dan seizin penunggu bambu tersebut. Jadi perlu minta izin
khusus.
Suatu
kali saya mendapati bambu kuning berlubang. Kayaknya unik dan langka juga bambu
kuning ini untuk dikoleksi. Kebetulan tak jauh dari lokasi tumbuhnya bambu itu
ada warung, saya pun minta izin ke pemilik warung, karena saya anggap pasti dia
penunggu yang merawat bambu itu.
“Silahkan
ambil saja yang disukai, “ katanya. Alhamdulillah, diizini dan diperbolehkan
mengambil bambu tersebut.
Ketika
asyik memotong bambu tersebut, saya didatangi pemilik warung tersebut. Dia
bilang, “Sudah minta izin penunggunya?” kata pemilik warung. Gimana, khan tadi
saya sudah minta izin ke bapak, izin ke siapa lagi.
“Minta
izin ke penunggu yang menempati bambu itu,” kata pemilik warung. Itu
penunggunya, perempuan pakai kemben berwarna kuning, rambutnya disanggul, dan
pakai gelang di lengan tangannya, dia sedang berdiri memperhatikan, jelasnya.
Oh
ya! Saya pun minta mohon permisi minta izin khusus untuk diizinkan mengambil
dan merawat bambunya.
Memang dalam berburu (mbolang) bambu unik dan langka ini tak
jarang kita akan bakal menemui hal-hal yang aneh di luar nalar atau di luar
logika.
Dan
kejadian di luar nalar dan logika ini sering saya jumpai dan alami. Termasuk
tahu-tahu didatangi sesorang entah dari mana datangnya tahu-tahu sudah ada
disamping saya, mengaku penunggu yang merawat
bambu tersebut, berpesan, sebelum bambu itu dipotong minta izin dulu kepada
makhluk astral penunggu bambu tersebut.
Dan,
biasanya saat beburu bambu di kuburan atau tempat-tempat dikeramatkan, saya
melengkapi dengan membawa bunga 'kembang telon' dan wewangian dupa. Gara-gara
itu tadi.
Itulah
salah satu uniknya mbolang (berburu) bambu unik dan langkah. Percaya atau
tidak, tapi itulah kejadian apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar