Bambu / Pring Pethuk asli dari pohon bukan hasil kerajinan tangan (Foto & koleksi KPBUN) |
Di antara jenis bambu unik yang paling sering
jadi perbincangan adalah bambu (pring) pethuk.
Pertama, lantaran bambu pethuk
ini cukup sulit untuk didapat.
Kedua, konon katanya pring
pethuk ini nilai harga jualnya sangat fantastik.
Ketiga, tak heran bila
kemudian banyak dipalsukan, keberadaannya tidak alami lagi, sudah hasil
rekayasa.
Keempat, tak heran bila kemudian pring pethuk hasil
rekayasa ini diproduksi secara massal sebagai pengelabuhan. Kelima, tak
heran pula bila kemudian banyak orang terpedaya, jadi korban penipuan pring
pethuk hasil rekayasa kerajinan tangan.
Sebagai penyuka dan cukup banyak mengkoleksi
bambu unik dan langka yang cukup beragam, saya sendiri sering ditanya prihal
pring petuk. Bahkan sering ada orang menemui saya untuk melihat koleksi bambu
milik saya. Begitu saya perlihatkan apakah ini yang dimaksud dengan pring
pethuk yang ia cari. Bukan ini, tapi yang begini begitu paparnya. Sementara
yang begini begitu itu hanya cerita, tidak pernah ada.
Celakanya selama ini pemburu pring pethuk ini
sudah terpedaya oleh contoh gambar atau pring pethuk aspal hasil rekayasa.
Sehingga mindset orang tentang fisik pring pethuk itu sudah terpedaya
sebagaimana yang digambar atau yang aspal hasil rekayasa. Sementara sepanjang
saya sekitar 5 tahun berburu bambu unik tidak pernah sekalipun mendapat bambu
pethuk sebagaimana digambarkan.
Termasuk di KPBUN, sering pula ada yang
mengunggah foto menanyakan apakah pring pethuk asli. Beruntung banyak teman di
KPBUN banyak yang paham bambu unik, langsung dikomentari bahwa pring pethuk
tersebut adalah asli, maksudnya asli hasil rekayasa tangan manusia, bukan
alami.
Paling tidak dengan postingan foto bambu
pethuk dari rekan Tatang di KPBUN, yang kemudian banyak mendapat komentar bahwa
itulah pring pethuk yang asli, asli alami mbolang langsung dari pohon.
Di sini saya ingin menunjukkan bahwa dari
aneka jenis bambu pethuk sebagaimana yang digambarkan itu tidak ada, dalam
artian belum pernah ditemukan yang alami, kalaupun ada patut dicurigai sebagai
hasil rekayasa. Di sini saya menyakini bahwa pring pethuk sebagaimana
digambarkan itu tak lebih dari hasil olahan rekayasa untuk memperdaya orang.
Sebagai penyuka dan kolektor bambu unik dan
langka, saya berpendapat bahwa apa yang didapat rekan Tatang itu adalah pring
pethuk, pring pethuk asli dan alami. Semoga tulisan ini semakin menjadi
penyemangat rekan-rekan di KPBUN dalam berburu harta karun bambu unik
Nusantara. Mudah-mudahan bambu pethuk, bambu pethuk lainnya akan bermunculan.
Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar