Foto & koleksi Eko BY / KPBUN |
Tumpang sari adalah masuk kategori bambu unik di mana
pertumbuhan bambu tersebut secara genetis alami memiliki jarak ruas pendek atau
berdekatan antara 0,5 sampai 1 cm. Dalam dunia ilmu perbambuan (bahasa Jawa:
pring / deling), dari segi fisik bambu ini mempunyai kekuatan lebih sebab
ruasnya double alias berdekatan, sehingga tidak mudah pecah atau terbelah.
Dalam tataran ilmu pring-deling, jenis bambu ini
merepresentasikan unsur rasa, di mana dari satu rasa yang terbagi yang kemudian
menghasilkan cabang rasa. Dalam kehidupan, tumpang sari ini sering disimbolkan
dengan kepribadian manusia yang mampu membagi rasa ke setiap objek yang
ditemuinya, bersikap waskita, tanggap waskita dan waspada.
Di mana semakin banyak tingkatan jumlah tumpang sarinya
pada batang bambu tersebut, semakin mempertebal cabang rasa!
Itulah filosofi bambu tumpang sari!
Tapi setidaknya di sini dan dari sini diajak membaca,
mengagumi tanda-tanda kebesaran alam, sekaligus menjadi bukti atas kebesaran Sang Maha Pencipta, kendati lewat sepotong bambu, dan lewat filosofi dari
sepotong bambu.
Manusia tidak akan mampu menjangkau membuka tabir misteri
Dzat Allah, tapi cukup dengan mentafakuri. Lewat tanda-tanda kebesaran alam
walau hanya dari sepotong bambu ini akan semakin menebalkan keimanan dan
ketakjuban kita akan kebesaran Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta. Tak ada yang tak ada atas kehendak kuasaNya...!!!