Bambu Salib (Foto / koleksi Alex Palit) |
Uniknya bambu unik,
selain langka, bambu unik dan langka ini ada pula yang mempunyai nilai artistik
terlihat menyerupai bentuk atau gambar tertentu, seperti halnya saat kita
memandangi karya imajinatif seni abstrak, seperti di karya seni pahat, patung
atau lukis.
Sebagaimana karya
seni pahat, patung atau lukis, saya menganggap keunikan bambu unik langka ini
sebagai karya seni alami, buatan alam, bukan hasil rekayasan buatan tangan
manusia, bukan produk pabrikan. Banyak di antara bambu dan langka ini kalau
diperhatikan ada yang menyerupai binatang seperti kuda, ular, siput atau landak,
dan lainnya. Bahkan ada di antara bambu unik dan langka berbentuk salib.
Banyak orang
menyakini bahwa bambu unik langka dengan bentuk spesifikasi tertentu ini punya
daya energi kekuatan bawaan alam, atau energi alami. Tak heran bila kemudian
ada orang yang menyebut bahwa jenis bambu bentuk unik dan langka ini diyakini
‘bertuah’ yaitu punya energi bersifat alami. Tak heran bila kita mendengar
orang mencari jenis bambu tertentu untuk keperluan atas dasar keyakinannya. Semua
itu kembali lagi kepada keyakinan atau segesti masing-masing personal
individual.
Akhirnya dari bambu-bambu
yang bentuk unik dan langka ini saya menikmati dan memaknai bahwa semua itu
sebagai karya seni alami sebagai wujud kebesaran dari Tuhan Semesta Alam
sebagai Sang Maha Pencipta – Sanghyang Khaliq. Di mana kadang kita sendiri
sebagai manusia ciptaanNya tidak mampu menjangkau dalam membuka tabir rahasia
atau misteri kebesaran alam akan kebesaran Sanghyang Khaliq.
Ketika kita
meyakini bahwa tak ada yang tak ada, meski itu datangnya dari cerita sepotong
bambu, justru dari sini kita diajak untuk mengenal, memahami, memaknai tanda-tanda
alam dan mengaguminya sebagai kebesaran alam termasuk sebagai bukti-bukti
kebesaran Sanghyang Khalik.
Adalah lewat
tanda-tanda kebesaran alam walau dari cerita sepotong bambu (bahasa Jawa:
pring) ini akan semakin menebalkan iman dan ketakjuban kita yang makin besar
kepada Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta – Sanghyang Khaliq. Puji
Tuhan!