|
Bambu Anti Api (Koleksi: Alex Palit) |
Bambu Anti Api
Pada
suatu hari saat berburu bambu, saya mendapati
sebuah rumpun bambu sisa potongan setinggi 50 cm yang gosong habis
dibakar. Ternyata di antara rumpun bambu yang gosong hangus terbakar,
ada satu bambu yang secara fisik teksturnya termasuk unik masih tegak
berdiri, tidak terbakar, masih tetap mulus. Tidak terbakar
sedikitpun. Sementara bambu-bambu lainnya semua gosong hangus
terbakar, bahkan sebagian pada hancur dilalap api.
Ini
mungkin jawaban rasa penasaran atas teka-teki tersebut, kenapa harus
berpagar bambu. Selain sebagai tanaman pagar atau tanaman hias,
banyak yang meyakini bahwa bambu ini diperuntukan sebagai pagar
penangkal energi negatif yang tidak dikehendaki, seperti penangkal
santet, kesurupan, mungkin juga untuk menangkal kebakaran. Pasalnya
tidak semua bambu, di antara puluhan, ratusan atau ribuan bambu,
mungkin ada satu atau dua, atau tak ada sama sekali.
Seperti
saat saya mendapati bambu itu, hanya bambu itu satu-satunya tidak
terbakar. Sedang di rumpun tersebut yang mungkin ada sekitar 40-an
bambu, semua gosong habis terbakar. Hanya satu tidak terbakar, masih
mulus. Dan, tanpa pikir panjang lagi, “Bambu Anti Api” itupun
langsung saya potong.
Believe
or not.
Tulisan ini adalah bagian dari cerita yang saya alami ketika diliputi
oleh atas rasa penasaran untuk mendapat jawaban, di balik teka-teki
kenapa harus berpagar bambu? Ternyata jawabnya ada di “Bambu Anti
Api”. Ada yang minat, ciyus
nich?!